Cara Wartawan Bekerja di Istana
Setiap pagi, protokeler mengirimkan pesan singkat berisi agenda presiden hari itu. Satu kali pesan, biasanya terdiri dari beberapa jadwal presiden, bisa dua sampai empat, bahkan lebih. Acara yang sudah dikirim, bisa dipastikan akan tepat waktu dan pasti akan dilaksanakan.
Contohnya: Acr RI1 11 Juni: 14.00 pertemuan dg pelaku industri minyak gas nasinoal, gd utama setneg, lt 3-pdh. 17.00 cagub-cawagub jabar. 17.40 cagub-cawagub sumut, isneg.
Maksud informasi itu, RI1 berarti presiden, setneg artinya sekretariat negara, lt 3: lantai 3, pdh itu presiden mengenakan pakaian dinas harian pada acara itu
Kalaupun kemudian terdapat perubahan, petugas protokeler akan segera meralat dan memberitahukan informasi terkini kepada pers. Sebab, kalau tidak, berat bagi protokeler, pasti akan mendapat protes keras dari juru berita yang ngepos di gedung tempat presiden memimpin negeri ini.
Pernah suatu kali, wartawan protes karena jadwal yang diterima tidak sesuai dengan kenyataan. Mestinya, saaat ada acara, tapi ternyata batal karena waktunya dialihkan. Ini membuat wartawan-wartawan yang merasa sudah senior kecewa. Protokoler buru-buru membuat klarifikasi. Tapi, ya, ini berhadapan dengan wartawan. Bahkan, ada pers yang memberitakan hal itu ke medianya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar